Sejarah Gereja Asia: Dari Abad Pertama Hingga Abad Kedua Puluh Satu
Sejarah gereja Asia adalah sejarah yang panjang dan beragam, yang mencakup berbagai tradisi, budaya, dan peristiwa yang membentuk perkembangan kekristenan di benua ini. Sejarah gereja Asia dapat dibagi menjadi dua zaman besar, yaitu zaman gereja Asia lama dan zaman gereja Asia baru.
Zaman Gereja Asia Lama (Abad 1-1400 an)
Zaman gereja Asia lama dimulai dengan penyebaran Injil oleh para rasul dan murid-murid Yesus di wilayah Timur Tengah, Asia Kecil, dan India. Gereja-gereja perdana di Asia terbentuk di kota-kota seperti Yerusalem, Antiokhia, Efesus, dan Korintus. Gereja-gereja ini mengalami berbagai tantangan, seperti penganiayaan dari penguasa Romawi, bidat-bidat yang menyimpang dari ajaran apostolik, dan persaingan dengan agama-agama lain seperti Yahudiisme, Zoroastrianisme, dan Manikeisme.
sejarah gereja asia pdf download
Zaman gereja Asia lama juga ditandai dengan munculnya berbagai tokoh dan gerakan yang berpengaruh dalam sejarah gereja universal, seperti Origenes, Athanasius, Basilius, Gregorius dari Nazianzus, Gregorius dari Nyssa, Yohanes Krisostomus, Nestorius, Efraim Siria, Mesrop Mashtots, Narsai, Yohanes dari Damaskus, Timotius I dari Seleukia-Ktesifon, Kaisar Konstantinus Agung, Konsili Nicea I dan II, Konsili Efesus I dan II, Konsili Khalsedon, Konsili Konstantinopel I dan II, dan Konsili Trullo.
Zaman gereja Asia lama juga menyaksikan perkembangan kekristenan di wilayah-wilayah lain di Asia, seperti Armenia, Georgia, Persia, Arab Saudi, Mesir, Ethiopia, Nubia, Sudan, India Selatan, Sri Lanka, Tiongkok (melalui misi Alopen), Korea (melalui misi Silla), Jepang (melalui misi Nestorian), Mongolia (melalui misi Uighur), dan Indonesia (melalui misi Thomas). Gereja-gereja di wilayah-wilayah ini memiliki karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh konteks sosial-budaya mereka. Beberapa gereja ini juga mengalami perpecahan akibat perbedaan doktrin atau politik.
Zaman Gereja Asia Baru (1498 - sekarang)
Zaman gereja Asia baru dimulai dengan kedatangan para misionaris Katolik dari Eropa di akhir abad ke-15. Misionaris-misionaris ini membawa Injil ke wilayah-wilayah baru di Asia yang belum tersentuh oleh kekristenan sebelumnya. Misionaris-misionaris ini juga berinteraksi dengan gereja-gereja lokal yang sudah ada di Asia. Beberapa misionaris yang terkenal dalam sejarah gereja Asia baru adalah Fransiskus Xaverius (di India dan Jepang), Matteo Ricci (di Tiongkok), Robert de Nobili (di India Selatan), Alexandre de Rhodes (di Vietnam), Bartolomeu de Las Casas (di Filipina), dan Lorenzo Ruiz (di Jepang).
Zaman gereja Asia baru juga ditandai dengan munculnya berbagai tantangan baru bagi gereja-gereja di Asia. Beberapa tantangan ini adalah kolonialisme Eropa yang sering menindas dan mengeksploitasi rakyat Asia; Islam yang menjadi agama mayoritas di banyak negara Asia; komunisme yang menentang agama; nas
Zaman gereja Asia baru juga menyaksikan perkembangan dan pembaharuan gereja-gereja di Asia. Beberapa perkembangan dan pembaharuan ini adalah gerakan-gerakan kebangunan rohani yang membangkitkan semangat dan kesadaran akan pentingnya Injil; gerakan-gerakan ekumenis yang mempromosikan persatuan dan kerjasama antara gereja-gereja dari berbagai denominasi; gerakan-gerakan misi yang mengirimkan para misionaris dari Asia ke wilayah-wilayah lain di dunia; gerakan-gerakan sosial yang berjuang untuk keadilan dan perdamaian bagi rakyat Asia; gerakan-gerakan kontekstualisasi yang mencoba menafsirkan dan menerapkan Injil dalam konteks budaya Asia; dan gerakan-gerakan karismatik yang menekankan peran Roh Kudus dalam kehidupan gereja.
Zaman gereja Asia baru juga menampilkan berbagai tokoh dan gerakan yang berpengaruh dalam sejarah gereja universal, seperti Sadhu Sundar Singh (di India), Watchman Nee (di Tiongkok), Toyohiko Kagawa (di Jepang), Kim Kyo-sin (di Korea), Sun Myung Moon (di Korea), D.T. Niles (di Sri Lanka), Kosuke Koyama (di Jepang), C.S. Song (di Tiongkok), Ahn Byung-mu (di Korea), Cho Yong-gi (di Korea), Raimundo Panikkar (di India), Stanley Samartha (di India), Aloysius Pieris (di Sri Lanka), Gustavo Gutierrez (di Peru), Leonardo Boff (di Brasil), Minjung Theology (di Korea), Dalit Theology (di India), Feminist Theology (di Asia), Konsili Vatikan II, Federasi Gereja-gereja Asia, Dewan Gereja-gereja se-Dunia, dan Lausanne Movement.
Sejarah gereja Asia adalah sejarah yang kaya dan menarik, yang menunjukkan bagaimana kekristenan telah berkembang dan beradaptasi di benua ini. Sejarah gereja Asia juga adalah sejarah yang relevan dan penting, yang memberikan inspirasi dan tantangan bagi gereja-gereja di Asia saat ini. Sejarah gereja Asia juga adalah sejarah yang belum selesai, yang masih terus ditulis oleh para penerus iman di benua ini. 29c81ba772
https://www.14thfloormusic.com/group/doo-wop-acts/discussion/ac0ddc3a-2aaa-4e87-938a-69de341c9ba5